"Aku juga bertanya! Katakan, siapa yang sudah mengkhianatimu? Apa diam-diam kamu memiliki kekasih dan kekasihmu mengkhianatimu hingga membuatmu sesedih ini? Apa kamu mengkhianatiku, Gabriela?!" pekik Erland penuh kemarahan sontak membuat Briel terkejut.
"Hei, apa kamu mencurigaiku?" tanya Briel.
"Jawab saja pertanyaanku! Jangan coba-coba mengalihkan pembahasan!" kesal Erland seraya mencengkram bahu Briel.
Briel menghela napas. Mengapa keadaannya menjadi terbalik? Seharusnya Briel yang mendapatkan jawaban atas pertanyaannya tetapi kini justru dirinya yang dituntut menjawab pertanyaan Erland.
Briel menyingkirkan tangan Erland.
"Aku tak mengerti pemikiran macam apa itu? Dirimu bahkan pria asing satu-satunya yang muncul dan sangat dekat denganku selain..." Briel terdiam kala dirinya hampir saja menyebut sang papi.
Briel mengepalkan tangannya.