Erland sampai di perusahaannya. Dia bergegas menuju ruangannya ketika mendengar dari sekretarisnya bahwa sang papa sudah sampai di perusahaan dan tengah menunggunya di ruangannya.
Begitu membuka pintu ruangannya, Erland melihat sang papa tengah memeriksa beberapa berkas yang hancur.
Plak!
Erland tersentak ketika papanya melemparkan berkas rusak itu di atas meja.
"Apa maksud semua ini, Erland? Berkas-berkas yang telah dibuat dengan detail seperti ini bisa sampai rusak, bahkan beberapa menjadi debu! Apa kamu berniat menghancurkan perusahaan?" pekik sang papa.
"Kenapa papa harus marah? Hanya sebuah berkas saja," ucap Erland tampak tenang dan akan duduk di kursinya. Namun, belum sempat duduk, papa Erland langsung menahan lengan Erland.
"Ini adalah masalah besar, Erland! Kenapa kamu tak memikirkan akibatnya? Semua berkas yang di simpan di ruangan ini, adalah berkas-berkas penting perusahaan. Bahkan beberapa berkas kerja sama dengan perusahaan lain pun ada di sini!" geram sang papa.