Sayangnya, selama perusahaan itu diambil alih kepemegangan oleh keponakan Anita, Briel sedikit pun tak pernah mendapatkan pembagian hasil keuntungannya. Bram tak pernah mempermasalahkan itu, tetapi hari ini dia takan diam saja. Dia bahkan sudah melakukan banyak hal untuk memberikan keadilan pada Briel. Tentu saja dia takan membiarkan usahanya sia-sia dengan percuma.
"Sudah berada diujung kehancuran masih saja angkuh! Jangan lupakan, surat wasiat dari Anita masihlah berlaku! Kamu akan masuk penjara jika Saya memberikan surat itu pada pihak kepolisian beserta bukti keserakahan kamu selama menjalankan perusahaan ini," ucap Bram.
"Omong kosong! Meski kini perusahaan ini akan hancur, akulah yang menjalan perusahaan ini hingga belasan tahun lamanya! Kamu hanya orang luar! Kamu tak berhak ikut campur!" geram pria itu.
"Bagaimana bisa Anita mempercayai orang bodoh seperti dirimu untuk menjalankan perusahaan ini?" ucap Bram heran sontak membuat pria itu menggeram.