Erland menggeram karena perbuatan Briel. Sekuat tenaga dia menarik tubuh Briel agar Briel berdiri.
"Hei... Hei!" pekik Briel ketika Erland menggendong Briel dan membawanya menuju kamar mandi.
Brak!
Erland menendang pintu kamar mandi. Dia menurunkan Briel di bawah shower dan mendorong tubuh Briel.
Plak!
Erland memukulkan telapak tangannya ke lantai dinding kamar mandi tepat di belakang Briel.
"Dia sudah bekerja keras semalaman, dan kamu beraninya menyakitinya!" geram Erland.
"Ayolah, kenapa kamu pendendam sekali? Bukankah kamu mengatakan kita harus berbagi segala hal? Ya sudah, aku hanya berbagi rasa sakitku sedikit," ucap Briel kemudian menggembungkan pipinya.
"Benar, aku memang pendendam. Aku akan membalas setiap perbuatan yang tidak menyenangkan yang aku alami!" ucap Erland penuh penekanan.