Menjelang shubuh.
Briel mengerjapkan matanya saat tidurnya merasa terusik karena pergerakan di tempat tidur. Tak hanya itu, bahkan bahunya terasa pegal. Apa sebenarnya yang terjadi? Pikir Briel.
Briel tersentak ketika menyadari kepala Erland ada di antara lengan dan bahunya. Sejak kapan Erland tidur dengan posisi yang begitu dekat bahkan Erland memeluk tubuhnya.
"Kenapa kamu bangun?" tanya Erland membuat Briel terperanjat. Namun, Erland menahan tubuh Briel sehingga Briel tak sampai bangun.
"Kenapa memelukku, sih? Ini engap," ucap Briel.
"Kamu akan terbiasa, aku hanya khawatir. Takut kamu demam kembali," ucap Erland.
"Aku baik-baik saja, aku kepanasan," ucap Briel dan Erland menjauhkan tubuhnya.
Briel bangun. Dia mengambil guling dan meletakannya di antara posisinya dan Erland.
"Kenapa memakai pembatas lagi?" tanya Erland.
"Itu karena kamu terlalu menakutkan," celetuk Briel.
"Aku hanya memelukmu, aku tak memliki maksud lain," ucap Erland.