Edward memaksa Febiana untuk merebahkan diri di atas pangkuannya, sementara dirinya sudah sibuk bercerita. Dan kini maksud kedatangan Febiana untuk membicarakan proyek bersama Mr. Hector untuk pembangunan dua bulan lagi menjadi beralih situasi. Namun jauh di dalam lubuk hati Febiana, ia merasa lebih nyaman ketika Edward memberikan kehangatan yang bisa dikatakan sebagai perlindungan.
"Aku takut kamu kabur ke luar negeri, Nona," ucap Edward sesaat setelah menyelesaikan cerita seputar pencariannya terhadap wanita itu. Ia menatap wajah Febiana. "Aku takut jika sampai ditinggalkan lagi."
Febiana membalas tatapan Edward. "Maaf," jawabnya singkat.
"Kenapa tidak meneleponku kalau ada masalah?"
"Aku takut mengganggumu, Edward. Aku tidak mau pekerjaanmu menjadi terabaikan hanya karena masalah dari seorang pimpinan dari perusahaan lain, apalagi pesaing," ungkap Febiana kemudian menghela napas. "Dan kamu tahu sendiri, aku bahkan melupakan soal ponselku."