Febiana begitu lunglai. Tak biasanya ia berlaku seperti itu, apalagi saat berada di dalam kantor pribadinya. Kepalanya diletakkan di atas meja, keanggunan dan gaya elegannya pun mendadak hilang. Membuat Feline yang berada di hadapannya sampai berdecak heran.
Bagaimana tidak, ketika dirinya sudah dituntut memberikan cucu di tahun depan. Sementara tahun depan hanya tinggal dua bulan lagi. Apakah dirinya bisa melaksanakan syarat yang Javier berikan, agar bisa diterima di dalam keluarga suaminya tersebut?
Sebagai seorang istri dan wanita biasa, tentu saja Febiana merasa khawatir dan gelisah dengan masalah keturunan. Ia yang tidak pernah menikah dan sekarang sudah diperistri oleh seorang pria takut jika rahimnya bermasalah.