Tap,tap,tap.
Setelah selesai rapat,akupun langsung pergi ketempat pandai besi atau juga sering disebut 'blacksmith'.aku berjalan pelan mendekati pintu masuk ruangan pandai besi itu,dari luar saja sudah tercium bau menyeramkan.
Akupun melangkah perlahan mendekat ke ruangan itu.dan saat aku ingin membuka pintu,terdengar suara langkah kaki orang yg sedang berlari dari dalam.akupun langsung terkejut dan cemas,sontak aku langsung berbalik dan melangkah,bertujuan ingin pergi dari sana.tapi..,sebelum aku sempat menaruh langkah pertamaku,keluar tangan dari dalam ruangan itu,lalu menarik paksa aku ke dalamnya.
Tempat itu sangat gelap,hampir tidak ada cahaya di dalamnya.dan tiba-tiba terlihat sebuah cahaya di depanku,cahaya itu berbentuk seperti sebuah gigi yg tersenyum.dan benar saja,perlahan senyuman itu mulai bergerak,seakan mendekatiku.dan tiba-tiba keluar wajah dari dalam kegelapan itu.karna mulai takut akupun berteriak dan mengeluarkan mantra.
"ahhhh"
Aku menodongkan mantraku kehadapan wajah itu lalu melontarkannya,sontak wajah-wajah itupun terkejut dan melompat menjauh.tiba-tiba ada sebuah cahaya yg mulai masuk dan menerangi ruangan itu.dan terdengar suara orang-orang yg sedang berbincang.
"kan,sudah kubilang,kalau kalian seperti itu malah akan menakutinya"
"yahh,tapi tadi itu menyenangkan,dan juga aku sudah tidak sabar lagi"
"hehh,terserahlah"
Akupun mulai memperhatikan dan mencari asal suara itu.dan akupun Terkejut karna orang-orang yg sedang berbincang tersebut adalah para preist dan alkemis.
"hah,dia sudah sadar"
Orang yg berbicara ini adalah victor,dia adalah alkemis yg sudah lama kenal denganku,dan dia adalah seorang maniak sihir yg tidak bisa menggunakan sihir.
"ahh,iya"
Dan pria ini adalah richard temannya victor dan juga merupakan alkemis.dan mengerikannya,mereka berdua memiliki sifat yg sama.
"hei,kau tidak apa-apa felix"
Nah wanita ini adalah roxy,dia adalah seorang priest yg juga kadang membantu pandai besi untuk mengerjakan senjata sihir.
Akupun lekas berdiri dan membersihkan bajuku,dan tiba-tiba perhatianku tertuju pada satu orang yg ada disudut,atau lebih tepatnya seorang perempuan dengan seragam priest yg sedang membuka tirai di jendela paling ujung ruangan itu.
"ah itu siapa?"tanyaku sambil menunjuk kearah perempuan tadi.
"oh itu,dia niky,dia adalah seorang priest baru yg akan membantuku mulai sekarang,dia memang seorang pemula namun kemampuannya bahkan mampu menandingi seorang priest ahli sekalipun,tapi dia itu sedikit,ah bukan-- sangat pemalu"
Ujar roxy yg sedikit berbisik padaku.
"ohh,begitu"
Akupun berjalan mendekatinya,dia terlihat sangat gugup saat tau aku mendekatinya.akupun mengajaknya berkenalan dan berjabat tangan.
"hai,namamu niky bukan?,kenalkan aku felix"
Melihatku yg mengulurkan tangan ia menjadi semakin tidak percaya diri dan mukanya mulai memerah.
"ahh,baiklah"
Melihat keadaan yg kurang memungkinkan,akupun langsung menarik tanganku.
"hahahaha,lihat dia takut padamu felix"ujar richard sambil tertawa mengejekku.
Tap,tap,tap,tap,tap.
Tiba-tiba terdengar langkah kaki orang yg berlari kearahku.
"hoii,felix...!!"
"su-suara itu,tidak salah lagi"
Orang yg berlari itupun langsung melompat dan menendang wajahku dengan sekeras mungkin.
Tumm.
"kanapa pedang buatan ku bisa hancur hah,kau apakan pedang itu?!"
Orang ini adalah jin,dia adalah seorang pandai besi senior yg sudah banyak membuat senjata untuk tentara magic soldier,dan merupakan seorang maniak senjata.dia paling marah jika senjata terbaik buatannya hancur atau rusak.
"akkkhhhh"
Ia menendangku sangat keras sehingga membuatku menghantam dan meretakan dinding di belakangku.
"hoi,sialan kau,kau merusak mahakaryaku,akan kubunuh kau!!"
Ujarnya sambil menginjak-injak tubuhku.
"akhh,akhh,akkhhh,tu-tunggu jin!"
"mati,mati,mati,mati kau!!"
Ujarnya sambil menginjak-nginjak tubuhku dengan keras.
"hoi-hoi sudah lah jin"ucap victor menenangkannya.
Tap,tap,tap.
"hiyaa!!"teriak richard yg berlari lalu menendang wajah jin dan membuatnya terpental keujung ruangan.
"ahkk"
Takkk.
"ahah,rasakan itu"ujar richard sesudah menendang jin.
"hoi,apa-apaan kau hah,mau kubunuh kau hah?!"ucap jin yg semakin marah.
"hahh,selalu saja begini"roxy yg menghela nafas melihat tingkah laku jin dan richard,merakapun akhirnya turun tangan untuk menenangkan mereka.
"victor,kau urus richard aku akan mengurus jin"
"siap"
"hoi,hoi roxy,mau apa kau hah,apa juga mau kubunuh kau?!"
"tidak aku akan manenangkan mu"ucap roxy yg mendekat kearah jin sambil mengeluarkan mantra pengikat,dan melemparkannya kearah jin.
"hei richard ayo kita lihat felix"ucap victor yg berusaha mengalihkan perhatian richard.
"ah,ya ayo"
"ahh,terima kasih richard"ucapku yg melihat richard berjalan kearahku.
"yah,tidak masalah,aku juga sudah menunggu-nunggu saat ini"
"hahh,niky bisa kau tolong obati felix"
"ahhh,hmmm"ucap niky sambil mengangguk pelan.
Niky pun mendekat kearahku dan mulai memberikan mantra penyembuhan.
"ahh,terima kasih ya niky"
"hmpp"ia kembali mengangguk.
"hio,hoi jin tenanglah sedikit"ucap roxy yg terus menenangkan jin.
"hi-hi-hi,baiklah"
"nah gitu dong"
Akupun berjalan menuju jin dan meminta maaf kepadanya.
"maafkan aku jin,aku tidak bisa menggunakannya dengan baik"
"yah,sudahlah"
"baikah mari kita mulai membuat senjatanya"
Kamipun menuju ruang pembuatan senjata.
---------
---------
"baiklah ayo mulai"
Jin-pun menaruh kristal holy light yg merupakan inti dari pedangku diatas meja.
"baiklah"
Roxy dan niky pun mengeluarkan mantra suci dan menaruhnya diatas kristal itu.
"felix kau buatlah mantra requiem mu itu dan letakanlah diatas mantra kami"
"baiklah"akupun membuat mantra yg langsung berubah menjadi mantra requiem dan meletantakannya diatas mantra tadi.
"ok"
Lalu victor dan richard-pun membut semacam mantra khusus alkemis yg disebut 'alchemist touch' dan menekan mantra tadi kedalam kristal.
Lalu jin mengambil dan meletakan kristal itu kedalam cetakan pedang yg sudah diisi dengan baja untuk bahan senjata,lalu memanaskannya,menempanya sedikit dan mendinginkannya.
---------
---------
Setelah benar-benar dingin,jin pun mengeluarkannya dan kembali menaruhnya diatas meja.
"hah,ini dia"
Lalu,richard dan victor pun kemabali membuat alchemist touch dan menaruhnya diatas pedangnya,sehingga melepaskan mantra yg tadi telah diikat lalu melapisi seluruh pedang dengan mantra itu.
Wsiuuu.
Pedang pun bersinar dan mengeluarkan suara.
"nah,sudah selesai"ucap victor dan richard.
"baiklah ini dia ku persembahkan REQUIEM LIGHT pedang untuk felix besteric"ucap jin sambil mengangkat pedang itu.
"wahhh,ehh,tapi jin--kenapa kau mengganti namanya?"
"ya itu karna didalamnya juga terdapat sihir requiemmu jadi kami mengganti namanya"jelas roxy.
Tiba-tiba akupun tersadar bahwa mereka semua tidak menghiraukan sebutan 'MONSTER REQUIEM' ku dan tetap bersikap seperti biasanya.
"hei,apa kalian tidak merasa cemas dengan ku?"
"hah,kenapa memangnya?"
"ya,karna requiem"
"ahahahaha,hei,jin bahkan menghajarmu sampai babak belur,untuk apa kami takut padamu"
"ya,hah,itu benar,kau tetaplah kau,mau seperti apapun itu"
Akupun langsung terteguh mendengarnya.
"te-terima kasih"
"hehe,tentu saja"
"aku sangat berterima kasih karna mereka adalah temanku"ucapku dalam hati.
Bersambung....