"Diam bego!" tegas Andrian pada Reza.
Reza langsung menutup mulutnya setelah ditegaskan oleh Andrian untuk diam. Aurel yang memperhatikan hal itu sedari tadi dia melipat kedua tangannya di depan dada dan mengerutkan keningnya sembari melirik tajam pada ke dua remaja laki-laki yang tidak lain adalah sahabatnya itu.
"Serius jangan bercanda," ujar Aurel pada Reza dan Andrian.
Aurel kemudian menjelaskan semuanya dan membuat Rega membelalakkan matanya.
"Mama bagaimana nanti reaksinya kalau tau gue merekayasa tentang kecelakaan sampai tangan gue patah?" tanya Rega pada Aurel.
"Ya mama lo bilangin dulu kalau ini semua haya rekayasa," jawab Aurel pada Rega.
"Setuju atau tidak?" tanya Meisha pada Rega.
"Jika lo nggak setuju maka akan lama lagi cari cara yang lainya," tambah Meisha pada Rega.
Rega terdiam dan kemudian menoleh pada para sahabatnya itu. Semuanya mengangguk dan meminta Rega untuk menyetujuinya.
"Ga, ini hanya sebentar nggak lama kok," ujar Beni pada Rega.