Chereads / EXTRAORDINARY LOVE / Chapter 10 - Chapter 10

Chapter 10 - Chapter 10

"Sama seperti milik Kaila." Batin Amira.

Aurel mendekat ke Amira dan menunjukkan jam tangan pilihannya yang terlihat cocok dan bagus saat dia pakai.

"Bagus kan Ra?" Tanya Aurel ke Amira.

"Iya bagus banget," jawab Amira sembari tersenyum ke Aurel.

Meisha juga menunjukkan jam tangan pilihannya ke Aurel dan Amira.

"Lihat punya aku, bagus juga kan? ini cantik banget di tanganku." Ucap Meisha menunjukkan jam tangan yang ia coba.

Aurel dan Amira mengangguk bersamaan, giliran Amira yang belum mendapat jam tangan yang dia suka, Amira berfikir tak perlu membeli jam tangan. Karena dia memang tidak terlalu suka dan nyaman jika memakai jam tangan meski sangat penting agar dia tau waktu.

"Amira gak beli jam tangan kita langsung pilih baju di sana aja. Karena punya Amira yang dihadiahi papa belum Amira pakai," Jelas Amira yang tidak terlalu minat untuk membeli jam tangan.

Kedua sahabatnya itu yang sudah memilih jam tangan masing masing mengiyakan dan langsung beralih menuju toko baju yang dipamerkan di mall. Jika jam tangan Amira tidak terlalu minat beda lagi kalau baju.

"Mbak ini dress yang terbaru bukan?" Tanya Amira ke Karyawati mall itu.

"Iya kak, ini baru impor dari luar negeri. Kakak suka? Boleh dicoba dulu siapa tau cocok kak." jawab ramah karyawati mall itu.

Aurel dan Meisha melihat dress yang dimaksud Amira, mereka berdua pun juga suka saat baru melihatnya. Meisha memanggil karyawati yang juga menunjukkan berbagai baju yang bagus bagus didalam toko itu.

"Ini kalau buat couple kita bertiga ada?" Tanya Meisha ke Karyawati mall itu sembari menunjuk Aurel dan Amira yang masih fokus melihat lihat baju.

"Ada kak, saya ambilkan beberapa. Bisa dicoba jika cocok bisa kakak beli kalau tidak bisa pilih yang lain." jawab karyawati jelas.

Meisha mengangguk paham dan menunggu karyawati itu membawakan couple dress untuk dirinya, Aurel, dan Amira. Sementara masih menunggu Meisha juga melihat baju yang lain, mulai dari kaos, kemeja wanita, dan masih banyak lagi model baju terbaru jaman sekarang.

Mata Aurel menangkap seorang karyawati yang sedang membawa beberapa baju dan diberikan ke Meisha.

"Ini buat kamu semua? kamu borong?" Tanya Aurel berbondong.

Meisha tak menjawab, dia memberikan satu dress dan menyuruh Aurel untuk mencobanya diruang ganti tak lupa juga Meisha memberikan satu dress juga untuk Amira.

Amira hanya mengiyakan dan mencoba dress disebelah ruang ganti Aurel, kedua sahabatnya yang sedang mencoba baju Meisha pun juga mencobanya. Tepat mereka bertiga bersamaan keluar dari ruang ganti masing masing, dress yang mereka bertiga pakai sangat bagus dan pas untuk dibuat couple sahabat.

Aurel, Amira dan, Meisha tertawa senang karena mereka selalu cocok jika memakai baju apapun itu termasuk dress mahal keluaran baru ini.

"Cantik cantik banget ," puji karyawati yang berdiri sembari membawa dress yang lain untuk berjaga jaga jika yang pertama dicoba tidak cocok. Dan ternyata malah sangat bagus dan pas dipakai ketiga gadis cantik itu.

"Gimana kak?" Tanya Aurel ke karyawati mall itu.

"Sangat pas dan cocok buat kalian bertiga kak." Jawab Karyawati itu memberi jempol.

"Oke kita beli ini, di bungkus sekarang mbak," Ucap Amira.

Meisha, Aurel dan,  Amira kembali ganti baju semula dan memberikan dress itu ke karyawati mall agar dibungkus dan mereka segera membayar di kasir setelah itu menuju tujuan kedua makan di cafe.

"Cafe Ternyaman?" Tanya Meisha ke Amira dan Aurel.

"Pasti." Jawab Kedua gadis itu bersamaan.

*

*

**

Ditempat Rega sekarang tengah ada vote antara makan di cafe atau makan di restoran yang harga makanannya fantastis dengan dibayari bos Vando. Vando yang menjadi korban hanya bisa pasrah dan ikut saja, itung itung sedekah untuk bekal di akhirat nantinya.

Paling banyak memilih di cafe karena makanan dan minuman yang enak. Sebenarnya sama saja di cafe dan restoran tapi fikir Rega dan para sahabatnya dan teman temannya itu kalau direstoran bagai makan keluarga besar.

"Tapikan biar lebih aestetik jika makan di cafe," usul Yoga.

"Cafe aja men, banyak cewek cakep." Sahut Robi.

Rega berdiri dari duduknya berjalan menuju motornya dan menaiki serta menyalakan mesin motornya.

"Cafe aja gass!" Ucap Rega mantap untuk ke cafe.

"Semoga lo cepat jadian sama Aurel! Gue dukung lo putranya pak Hariwijaya!!!" Teriak Vando senang karena Rega menyelamatkan kantongnya, dengan ke cafe Vando berfikir tak perlu mengeluarkan kredit card nya.

"Wahh wahh, sekongkol ni dua orang," gerutu Reza kesal.

Tak ingin berlama lama debat dan mempermasalahkan hal kecil ini mereka semua bergegas menaiki motor masing masing menuju cafe yang dituju Rega.

Vando juga tak tau cafe mana yang akan didatangi Rega.

Dalam perjalanan mereka semua tidak seperti anak geng motor, mereka semua melajukan motor mereka masing masing dengan kecepatan yang normal dan tidak kebut-kebutan. Sehingga pengguna jalan yang lain juga bisa nyaman dalam menggunakan jalan dan tidak merasa terganggu.

Tidak seperti anak brandal atau geng motor dan semacamnya itu. Para sahabat Rega dan juga teman-temannya itu lebih ke anak normal. Hanya saja di sekolah mereka tidak bisa berhenti untuk nakal entah mengganggu guru, mengganggu teman sekelas, ataupun menjahili kakak kelas mereka dan, adik kelas mereka.

Motor Rega berhenti di cafe. Dan ternyata di kafe itu sudah ada mobil Amira yang terparkir di area parkir mobil depan cafe itu. Yoga yang merasa familiar dengan mobil yang terparkir di depan cafe itu mencoba mengingat mobil siapa itu.

Yoga bodo amat dengan siapa pemilik mobil itu dan dari mana asalnya yang jelas sekarang perutnya ingin segera makan siang. Langkah pertama adalah kaki Rega dan Vando yang memasuki area cafe itu.

Semua mata tampak memandang ke arah Rega dan Vando yang terlihat sangat tampan bagi gadis-gadis yang berada di dalam cafe itu.

Sampai-sampai ada yang tidak fokus diajak bicara oleh pacarnya dan ada juga yang minum sampai salah. pada umumnya orang kalau minum dimasukkan ke mulut dan itu malah salah dimasukkan ke hidung, saking gagal fokusnya melihat ketampanan Rega dan Vando.

"Ganteng banget, semoga aja masih jomblo." ucap seorang gadis yang tidak sadar dengan ucapannya sendiri yang terlontar kan dari mulutnya membuat pacar yang duduk di depannya itu melotot kearah Rega dan juga Vando.

"Kira-kira udah punya cewek belum ya?"

"Tapi kalau tampangnya ganteng banget seperti itu pasti udah punya dan ceweknya pasti juga cantik banget."

Begitulah obrolan dan cibiran setiap gadis yang memperhatikan Vando dan Rega. Rega duduk di sofa yang ada di dalam cafe itu yang cukup untuk dia duduk dan juga teman-temannya itu.

Rega tersadar ada Aurel yang ada di samping sofa yang ia duduki itu, sedang duduk dikursi cafe dan sedang asik mengobrol dengan Amira dan Meisha. Amira yang berbicara juga tersadar saat dia menoleh ke samping kanannya yang sudah ada Rega dan teman-temannya.

"Rega," Ucap Amira spontan saat melihat keberadaan Rega dan teman temannya.

Aurel dan Meisha yang mendengar jelas ucapan Amira langsung ikut menoleh ke arah pandangan Amira. Vando yang disamping Rega bingung sendiri kenapa mendadak pada aneh dan saling menatap.

"Kalian kenapa sih?" Tanya Vando ke Rega.

"Aurel? Rega?" Ucap Rega dan Aurel bersamaan.

"Hah? Aurel?"