Suara ketukan sendok dengan mangkuk terdengar jelas ditelinga Aurel dan mamanya yang saat ini tengah menunggu suara itu datang yang tidak lain adalah
bakso yang ditunggu Aurel serta mamanya datang.
"Bakso bang," ujar Hilda pada remaja laki-laki penjual bakso.
"Tumben beli bakso, biasanya selalu tutup pintu gerbangnya kalau udah jam segini," sahut penjual bakso itu pada Hilda.
"Aurel lapar dan katanya pengen makan bakso," ucap Hilda apa adanya pada penjual bakso itu yang tengah menyiapkan dua mangkuk bakso.
"Keripiknya yang banyak bang," sahut Aurel pada Abang penjual bakso itu.
"Siap neng Aurel,"
Beberapa menit kemudian Aurel dan mamanya selesai membeli bakso dan langsung kembali ke rumahnya untuk makan bersama dengan papanya juga yang selesai meneliti berkas-berkas.
"Papa ayo makan bakso, Aurel udah siapkan mangkuk di meja makan dan mama sekarang buat teh hangat juga biar makan baksonya lengkap," ujar Aurel pada papanya.
"Teh hangat? Nggak es teh?" tanya Erwan pada Aurel.