Kedua kaki jenjang David sampai di depan belokan gang sempit. Lebih tepatnya gang kecil yang berada di pinggiran gedung kamar dan dekat dengan pagar rumah sakit yang mengeliling.
Pria itu menghembuskan napas panjangnya begitu ia melihat perempuan yang ingin ia temui.
Riska. Gadis itu tampak merenung dan berdiri setengah bersandar pada dinding bercat putih. Raut wajahnya aneh, ia seperti sedang menahan tangisannya.
Dan benar saja, ketiak David datang tangisan Riska langsung pecah.
Gadis itu langsung memukul-mukul David tanpa ampun dan meremas kemeja David serta mengguncangkan tubuh pria itu. Sangking merasa sangat kesal dan marah, Riska rasanya ingin berteriak dan memukul David dengan kasar.
David langsung mendekap Riska dengan kekuatan maksimal. Riska layaknya bocah yang sedang tantrum saja di sekolah.
Napas gadis itu masih terisak dan wajahnya meringsek ke dada David. Namun dengan cepat Riska menjauhkan tubuhnya dengan kasar. Sehingga pelukan erat David terlepas secara paksa.