Hangatnya mentari dan disapa kicau burung yang indah.
Seakan selalu mengatakan betapa beruntungnya diri ini.
Sudah mampu melangkah sejauh ini....
....
Kwekkkk.... kwekkk.....kwekk... alarmku berbunyi. Saatnya aku bangun dan kembali kekehidupan nyata , aku berfikir untuk rengang 3 hari tanpa ganguan dan kekangan dia dulu.
Selama 3 hari aku lolos darinya dan waktunya aku chat dia dan aktifkan hpku kembali , deg-degan bercampur keringat dingin aku perlahan membuka chat dia yang bertulis dinotifku 999+
Dengan penuh tanda tanya besar aku bergumam 'apakah aku salah ? apakah aku berani menghadapi dia ? apakah hubunganku bisa bertahan ?'
Aku membuka memulai obrolan.
K : "Happy wekeend Ndy, maaf baru mengabari aku sibuk dengan tugas sekolahku , bagaimana kamu disana Ndy ? baik-baik semua bukan ?"
A : "Kamu kemana aja sih dasar L*nte! aku sampe enggak makan mikirin kamu udah gila kamu Ba*ngs*t !"
K : "Kasar sekali kamu ngomong sama Era ? Era seumur hidup enggak pernah ada yang ngomong kasar sama Era , berapa Era punya teman enggak ada yang ngomong kasar sama Era!"
A : "Kamu pantas dapet itu L*nte! kamu ngapain sampai deket gitu sama temen-temen cowok kamu ? kamu lupa punya pacar ? sampe kamu keluar bareng mereka , kamu juga foto dekat-dekat dengan mereka!"
K : "Salahkan aku berteman dengan siapa saja ? bagiku berteman dengan cowok tidak masalah asalkan tau batasan dan ketika cewek beteman dengan teman-teman cowoknya itu bukan L*nte melainkan teman-teman cowoknya memberikan dia perlindungan dan aku pun merasa terlindungi dimana-mana!"
A : "Jadi kamu milih buat sama temen cowokmu ? kamu enggak ngerasa dilindungi pacarmu ?"
K : "Bukan itu maksudku !!"
A : "Lalu apa ? sekali L*nte tetap L*nte namanya B*ngs*t!!"
Aku kesal kemudian mematikan hpku dan aku tidak ingin dia menghubungiku dulu , tetapi ketika malam hari saat weekendku. Masih sepagi ini dan dia masih dengan amarahnya yang meledak seperti bom.
----------------
Singkat cerita aku lolos lagi dari Andy sore ini tapi saat malam hari datang,
Terdengar suara motor didepan gerbangku dan semua anjingku berlari sambil mengonggong , aku berfikir ada apa , lalu aku memutuskan untuk keluar dan cek lagi sebenarnya apa yang terjadi. Tanpa kusangka Andy tepat didepan gerbangku berdiri disebelah motornya.
Tidak berfikir panjang apa yang Andy lakukan aku langsung menghampirinya
"Andy ? kamu ngapain disini malem gini ? masuk aja gih " kataku sambil menunjuk kearah rumah.
"Masuk ? enggak mau cepet aja ajak kamu , cepetan naik " jawab Andy sembari meraih tanganku dan menuntunku ke motornya.
"Gila kamu ya aku belum ijin sama orang tuaku Ndy , ini jam 9 aku enggak mungkin keluar dari rumah " kataku sambil membentak Andy.
Andy menjawab dengan wajah marah " Udah bacot! nanti aku yang tanggung jawab!"
Aku menunduk "Tapi Ndy itu enggak segampang kamu kira"
Andy tambah kesal "Diam L*nte banyak bacot!!"
Kesal bercampur marah aku pun diam dalam perjalanan dan tak berkutik sama sekali , bingung mau berkata apa . Aku merasa diriku selalu salah diposisi ini dan itu dan aku selalu berharap agar Andy bisa merubah sifatnya. Karna awal kenalan dengan Andy tidak seperti ini.
Akhirnya aku sampai diPantai bertemu lagi dengan bangku yang sama saat aku pertama ditembaknya. Aku diam seribu kata , dia pun sama. Aku menangis dan benar-benar bingung seperti tidak tau arah dan tujuan kenapa aku disini atau kenapa terjadi kondisi seperti ini
...
Sampailah di Pantai yang sama saat aku ditembak Andy.
"Aku minta maaf sudah membentakmu " kata Andy sambil menatapku
Aku menatapnya balik "iya tidak apa, aku juga salah telah menjauh darimu"
Andy memelukku dan berkata "Berjanjilah jangan menghilang begini dan berusahalah selalu memberiku kabar"
Aku diam dan tangisanku menjadi-jadi "Iya baiklah"
Lama terdiam diPantai, aku mulai bosan dengan waktu dan ternyata jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Panik-panik dan sangat panik , aku mengajak Andy untuk pulang . Akhirnya kita pulang , Aku berdebar-debar dan dicampur ketakutkan karna jika Ibuku sampai marah itu lebih mengerikan dari macan yang sedang tidur dibangunkan.
Sampai rumah...
Dalam hati aku sudah ketakutan seperti akan dibunuh waktu 'mampus aku sekaranglah riwayat hidupku akan berakhir'
Masuk kedalam rumah pelan-pelan dan JENG..... Aku sudah dinanti oleh kedua orang tuaku yang duduk manis dikursi ruang tamu , aku hanya bisa berharap waktu bisa diputar lagi tapi apalah daya sudah kehabisan akal.
Akhirnya setelah aku duduk dan berhadapan dengan orangtuaku mereka berpesan agar tidak diulangi untuk ke2 kalinya dan aku pun harus bisa menepati janji itu. Setelah itu aku masuk kamar dan istirahat seakan lupa akan segala hal yang menimpaku hari ini.
....
Kwekkk... Kwekkk... Kwek....(alarm berbunyi)
"Whattttt ehhh aku terlambatt !!!" Seruku sambil berlari kekamar mandi yang terhitung masih jauh dari kamarku.
Secepat kilat aku prepare dan jam sedikit lagi sudah menunjukan pukul 7, aku tergesa-gesa dan langsung brangkat tanpa pamitan dengan kedua orang tuaku. Sampai disekolah aku langsung kekelas dan aku bersyukur Tuhan masih berpihak padaku, ternyata aku belum bertemu dengan Guru mata pelajaranku yang pertama. Aku mulai menenangkan diri tapi semua teman-temanku matanya mengarah padaku seakan mereka semua heran kenapa seorang Kierra yang rajin bisa setelat ini.
"Marsha ? kamu kemana aja ? kamu mau bunuh aku ya duduk sendiri ulangan Kimia pula " Kata Bayu sembari membantuku memindahkan tasku kebelakangnya.
"Maaf Bayu, habis aku telat bangun tumben aku kesiangan banget Yu sory yahh ?" Sambil tanganku mengambil pulpen yang ada dikotak pensilku.
"Iya deh enggak apa-apa yang penting kamu dateng, klo enggak mampus aku " Sambung Bayu
Lalu guru datang dan bersiap untuk ulangan kimia , aku berharap ulangan kali ini sesuai dengan apa isi otakku terakhir belajar unsur Kimia . Benarlah itu yang keluar dalam hati aku senang dan mengerjakan setulus dan sepenuh hati.
...
Kring... Kring... Kring... (perhatian untuk seluruh anggota MPK harap berkumpul untuk rapat 15 menit lagi diruang kelas 12 terimakasih)
Aku termasuk salah satu anggota MPK pada saat itu dan aku bersiap untuk rapat aku pun lupa dengan Abdy dan baru mengingatnya setelah selesai rapat.
"Raa... Kierra.. Raa..sini bentar ? " Yusti berteriak sambil memanggilku.
Aku datang menghampirinya " Iya kenapa Yus ? ada pentingkah ?"
"Kamu dicariin sama pacarmu , dia barusan chat aku di Line nanyain kamu dimana ?" kata Yus berbisik
"hmm.. okay biarin aja dulu aku lagi males juga yang penting kamu bilang yang enggak aneh-aneh sama dia ya " sautku
"iyaa Ra aku enggak bilang apa sih cuman bilang kamu rapat aja sih " jawab Yusti dengan tenang.
"Okay makasih banyak ya " sambil memeluk Yusti.
"Siapp sayang " Kata Yusti
Aku kembali kekelas mengambil barang-barangku sambil berfikir segitunya Andy cariin aku yah , mungkin dia lagi khawatir , tapi aku putuskan mengabarinya sampai rumah agar aku tenang.
...
Sesampai aku dirumah aku langsung membuka hp dan benar chat dia sudah sampai 100 . Dalam hati aku berkata 'bodoh ya aku mengabaikan dia padahal dia peduli sama aku , pasti dia lagi cariin , aku buka pelan-pelan deh '. Ekspentasiku tidak sesuai realita kau berharap aku di chat baik-baik dan benar-benar dicariin sama Andy , tapi apa kalian semua tau dia chat dengan semua berkata kasar pada diriku. Menyakitkan untuk dibaca dan dilihat , aku bingung akan balas atau aku akan lari lagi seperti biasanya?
Akhirnya aku mencoba tenang dan berusaha lari lagi dari Andy. Tapi Andy selalu chat dengam mulai kata L*nte atau B*ngs*t.
--------------------------------------------------------------------------------
Aku yang mengalah dan selalu keluar larut malam dan setiap hari selalu diomeli oleh orang tuaku bahkan kakak sampai nenekku semua memarahiku karna sifat Andy yang tidak tau bagaimana kesibukanku . Entah kenapa karna aku malas bertengkar dengan dia akhirnya aku selalu mengikuti kemana alur dia pergi dan mau dia seperti apa .
Aku mulai melanggar peraturan sekolah dan mulai menyembunyikan hpku dan berharap guru BP tidak tau.
Terulang terus teruang dan akhirnya apa yang aku dapatkan , semua menjauhiku karna aku terlalu ambigu dengan Andy , seakan aku sangat takut kelihangan Andy sampai rela membolos ekstrakulikuer hanya untuk bertemu dengan dirinya . Dimana rasa maluku ? apakah sudah putus ? . Aku pun bingung seakan aku sendirian dan tidak ada yang merangkulku , aku tidak tau arah dan tujuan berharap semua ini akan selesai
...
Tiga bulan berlalu. Dengan sifatku yang masih sama kokoh dengan pacarku yang bernama Andy akupun menjadi seperti gila.