Chereads / Between Hope and Karma / Chapter 10 - So Tired

Chapter 10 - So Tired

Ternyata Manta mengubungiku.

M : (Manta) & K : (Kierra)

M : "Thi ? sibuk nggak?" ternyata Manta yang mengirimiku pesan malam-malam begini.

K : "Kenapa Ta ? baru mau istirahat sih"

M" : "Iya istirahatlah , besok aku akan kerumahmu dan aku ingin kau menghantarku membeli kado ulang tahun untuk Kakakku? Bisa Thi? "

K : "Oke selepas aku Lomba jemputlah aku , dirumah aku akan mengabarimu Ta"

M : "Siap.. ditunggu , Have nice dream and good luck Santhi kamu pasti bisa "

K : "Oke, Have nice dream too and thankyou supportnya Manta" tanpa sadar aku langsung tertidur karena kelelahan.

.....

Keesokan harinya, Selesai Lomba Sastra Bahasa.

Ting..tingg ( suara hpku)

M : "Thi ? sudah selesai lomba ? kamu bawa motor atau tadi dianterin tadi? Lagi dimana ?"

K : "Pastinya aku dianterin lah tadi enggak mungkin naik motor sejauh ini Ta , aku masih di Dinas Pusat sih nunggu jemputan tapi belum dibales juga sama Ayahku"

M : "Diam disana , akan aku jemput kita langsung ke bioskop pesan tiket hari ini , bilang pada Ayahmu"

K : "Eh.. serius ? terimakasih Ta "

Aku pun langsung telpon Ayahku untung diangkat. Ayahku berpesan berterimakasih pada Manta karena mau menjemputku . Ternyata Ayahku sedang meeting dan tidak bisa menjemputku beruntung ada Manta.

Aku pun menunggu selang 25 menit Manta datang dari arah Utara .

"Yuk Gasss Thi , kita cek film terus kalau sudah pesan tiket kita ganti baju dulu. Kamu pake kain pantai ini rokmu kan hanya sampai selutut nanti kamu kepanasan dijalan" Manta memberitahuku sembari meberikanku helm dan kain pantai miliknya.

"Oke aku ikut yang penting aku bisa pulang" Kataku sembari memakai kain pantai untuk mebaluti kakiku agar tidak panas.

----------------

Kita langsung menuju bioskop tempat kita biasa nonton dan jaraknya lumayan jauh sekitar sejam untuk sampai disana . dijalan Manta banyak bertanya tentang Lombaku tadi dan aku begitu antusias menjawabnya dan Manta pun senang mendengarnya. Agak sedikit was-wasan karna jalan ramai kita terpaksa mengikuti arus dengan mengebut dan pastinya tetap hati-hati pastinya.

Akhirnya kita sampai dibioskop dan cepat-cepat mencari parkir agar tidak kehabisan tiket hari itu juga. Selesai memesan tiket kita pulang dan cepat-cepat agar bisa sampai tepat waktu sebelum pemutaran film nanti.

Sampai dirumah aku membuat janji dengan Manta 30 menit untuk mandi , makan dan bersiap-siap. Aku setuju dengannya secepat kilat aku menyelsaikan semua . Jam pun cepat berputar 30 menit selesai dan Manta menjemputku dengan tepat waktu . Ternyata film dimulai 15 menit lagi sedangkan kita sampai bioskop 35 menit jika lewat Toll . kita ngebut dan kejar-kejaran seperti dikejar setan.

Sampai bioskop aku masuk kedalam untuk mencari kursi kita dan Manta keluar untuk membeli beberapa minuman , cemilan dan popcorn. Untungnya kita tidak terlambat nonton film dan sebelum pemutaran kita sudah disana.

Kita antusias mengikuti alur ceritanya sampai selesai . Akhirnya dengan janjiku aku menemani Manta memilih kado untuk Kakak satu-satunya.

"Thi sini bentar ?" Manta memanggilku yang sedang duduk dikursi sambil bengong melihat dia memilih baju.

"Kenapa ?" Tanyaku heran

"Sini cepetan deh , ada yang mau aku tunjukin Thiiii" Jawab Manta sambil menunjukan sesuatu

Aku bangun dari tempat duduk dan menghampiri dia "Apaan sih ? aku capek nih dari tadi muter-muter enggak dapet apa kebiasaan kamu nih nanti bilang dah nggak jadi beli besok aja nggak ada pilihan "

"Ishh diem deh berisik , Aku mau kamu liat ini " Menunjukan sepasang gelang putih yang cantik yang dipajang didekat kasir.

"Iya cantik , Ta mau beli buat Mama ?" Tanyaku aku berfikir itu cantik sekali dan cocok untuk hadiah Mamanya

"Aku jitak atau aku sentil kamu Thi ? Aku nanya kalau kamu suka aku beliin buat kamu lagian harganya nggak mahal , itung-itung bayaran buat kamu anterin aku keliling " Jawab Manta

"Serius ? aku nggak ada minta ya Ta" Sahutku sambil tanganku menyilang tanda tidak minta apa-apa.

"Diem ahh.. Aku beliin buat kamu " Kata Manta

Aku diam dan hanya menghela nafas . Aku jarang juga membelikan Manta barang karena dia tau aku penyuka makanan bukan orang yang gampang membeli barang .

Manta langsung kekasir dan membayar 2 barang yaitu sepasang sepatu hadiah untuk Kakaknya tercinta dan 2 gelang putih untukku .

Setelah membayar dia langsung menarik tanganku "Sini tanganmu Thi , kamu pakai yang agak biru dan aku yang putih "

"Oke terserah deh ini hadiah ya bukan aku yang minta" Kataku pada Manta

"Iya cerewet sekali kamu ya" Kata Manta meledekku sambil tersenyum.

Akhirnya kami memutuskan untuk pulang kerumah . Entah kenapa aku lebih senang jika jalan dengan Manta bahkan aku tidak ingat dengan Andy padahal Andy masih berstatus pacarku. Mungkin inilah kelelahanku yang dibayar.

Aku lelah dengan perkataan Andy tapi aku pun tidak bisa melepaskan Andy karena aku terlalu peduli dengannya.

Sampai dirumahku Manta seperti biasa berpamitan dengan kedua orangtuaku dan menghantarkan aku sampai benar-benar didalam rumah berbeda dengan Andy yang selalu menjemputku diluar gerbang. Mulai positif thinking mungkin Andy dan Manta itu berbeda aku pun kenal mereka dengan cara berbeda dan mungkin sifat mereka memang tidak bisa sama.

....

Hari ini adalah hari minggu dan aku ingin benar-benar beristirahat , tetapi itu hanyalah mimpi untukku.

Tingg...tingg (bunyi chat baru masuk dihpku)

Ternyata Andy. "Lagi dimana ? Bisa ketemu sebentar? aku butuh kamu"

K : "Oh oke , ditempat biasa jam 2 siang?"

A : "Iya , jangan lupa ya aku butuh kamu , Aku kangen kamu"

K : "Iya baiklah aku akan menyelesaikan pekerjaan rumah dan betemu denganmu nanti siang"

Andy tidak membalas lagi dan aku mulai berfikir dia kenapa ya? sudah berubah? tumben dia chatnya benar aku ngedumel sendiri. Fikiranku mulai hening dan mulai jernih. Berusaha selalu positif pada Andy dan inilah hasil yang aku dapatkan. Mungkin Andy memang benar bisa berubah perlahan.

Jam pun cepat berganti akhirnya menunjukan pukul 1.30 dan aku mulai bersiap-siap menemui Andy . Selesai bersiap aku langsung berangkat menemui Andy tetapi ada yang janggal lagi diotakku dan aku berkata pada diri sendiri ' Yakin nih Andy ? atau aku dijebak ? Bohongan atau beneran ' Berusaha untuk positif lagi .

Sampailah aku ditempat yang biasa aku dan Andy bertemu yaitu yahh.. Pantai again ternyata tidak sesuai dengan ekspentasiku.

------------

Mulai tidak konsen dengan otakku dan kurangnya aliran oksigen ke dalam otakku , aku berusaha tenang menghadapi Andy.

" Ndy ? Lagi ngapain ?" Tanyaku dari belakang Andy melihat ia sedang duduk dibangku dipinggir Pantai .

"Siapa ya ? ngapain lo kesini S*MPAH" Kata Andy dengan membuang muka.

"Kamu yang minta aku kesini kamu pula yang tidak pedulikan aku ngomong , baik aku akan pulang" Jawabku sambil berbalik badan untuk kemotorku.

"Beginikah caramu menyapa kekasihmu ? dengan pulang ? sungguh hebat aktingmu L*NTE!" Sahut Andy dengan raut muka seperti tidak percaya denganku.

"Lantas apa ? Aku dapat apa disini ? Cuman dapat omongan yang selalu kasar dan selalu menyakiti hati dan fikiranku " Kataku sambil tetap membelakangi Andy.

"Lo marah ? Bisa marah ? Kamu marah tambah cantik deh" Sahut Andy sambil merayuku.

"Gila apa marah cantik ? mungkin matamu perlu aku colok atau perlu lensa yang tebel gitu nih pake kacaku aja nggak apa-apa aku ikhlas" Jawabku dengan setengah kesal.

"Gitu aja marah , sini duduk disini" Kata Andy sambil menunjuk tempat duduk disebelahnya.

Aku berjalan perlahan dan duduk disebelahnya.

"Kenapa ? Katanya kangen maunya apa ?" Kataku.

"Haha kangen ? Gila aku kangen sama cewek centil nakal kayak lo !" Sahut Andy sambil tersenyum cekikikan .

"Klo emang nggak ada penting dan mau dengerin omongan serta cacianmu. Saya akan mempersilakan diri saya untuk pergi dari sini " Jawabku sambil menahan satu tarikan nafas untuk berbicara.

"Lo mau kemana? mau lepas dari gue tenang nggak bakalan bisa S*NDEL!" Kata Andy dengan muka mengarah kearahku.

Satu tarikan nafas aku berkata pada Andy "Dasar ngomong enggak bermutu lebih baik saya pergi terimakasih telah membuang waktu saya yang berharga terserah ngapain saya pergi"

"Wait... ehh L*NTE tunggu disana , sini tangan kamu" Sahut Andy

"Apaan lagi sih ?" Tanyaku sambil Andy memeriksa tanganku

"Gelangnya bagus beli dimana ? keluar sama siapa ? Ternyata sudah cepat dapat yang baru ya ?" Kata Andy

"Tidak perlu tau ini pemberian orang tuaku , kenapa masih heran ?" Jawabku berbohong karena aku takut jika Manta dicelakai oleh Andy

"Hebat ya sekarang L*NTEnya sudah jadi S*NDEL keliling , masih kekurangan K*NT*L ya ?" Tanya Andy dengan sangat kasar.

"Mulutmu nggak pernah sekolah ya! " Jawabku sambil menepis tangan Andy dan berlari menuju motorku.

Andy berlari mengejarku sembari berteriak " WOIII L*NTE jangan pergi !!!"

Aku langsung tancap gas dan pergi secepatnya ngebut dan benar-benar deg-degan aku takut dikejar oleh Andy.

Aku memutuskan untuk pulang kerumah dan berlindung dirumah agar aku aman.

--------------

Sampai dirumah aku parkir motor dan melihat ada motor Manta dirumahku. Aku bertanya pada diriku 'Aku ada janji dengan Manta ? perasaan nggak deh' , aku cek handphoneku tidak ada notif Manta . Aku masuk keruang tamu dan mereka semua menatapku dengan tatapan sinis.