Happy reading
Berlian menjadi linglung karena mengamatinya dan berpikir bahwa pria ini sangat tampan. Tidak heran jika banyak wanita yang naksir padanya seperti kelakuan lebah terhadap madu. Rayn benar-benar sangat mempesona. Adapun dirinya, dia hanyalah orang biasa. Bagaimana akhirnya dia bisa berada di sisinya dan menikmati kasih sayangnya?
Memikirkan hal itu, Berlian bertekad untuk bekerja lebih keras sehingga suatu hari, dia bisa berdiri di sampingnya dengan percaya diri dan tidak pernah mempermalukannya. Kabin itu sunyi dan tidak ada yang berbicara. Berlian berbaring menyamping di kursi malas yang empuk dan meletakkan tangannya di pinggang Rayn, melingkari pinggangnya sebelum memejamkan matanya.