Happy reading
Sandra menoleh ke Maria. Gadis itu berdiri di sana dengan linglung, wajahnya tidak percaya. "Mustahil. Aku memang mendengar suara-suara. Aku melihanya mengulurkan ttangannya ke arahku…"
"Mungkin akhir-akhir ini kamu terlalu lelah, sehingga kamu berhalusinasi?"
Sandra merasa kasihan pada cucunya ini, teruttama belakangan ini. Karena Berlian, Maria kehilangan bayinya dan harus mendekam di rumah sampai skandalnya mereda. Maria pasti tertekan. Dengan demikian, dia menjadi terbangun di tengah malam.
Maria menggelengkan kepalanya. "Tapi… Tapi, aku benar-benar melihatnya!"
Santy melirik ke jendela dan mengerutkan kening. Beberapa saat kemudian dia menginstruksi pelayan untuk mematikan lampu. "Bu, kenapa tidak meminta mereka untuk menghidupkan lampu?"
"Maria, tanga yang kamu bicarakan, apakah ini?" Santy memberi isyarat padanya untuk melihat ke jendela. Detik berikutnya, Maria menjerit sekuat tenaga. "Aahh! Jangan mendekat, jangan mendekat!"