Happy reading
Berlian terhuyung dan melompat ke dalam mobil. "Ke Jalan San Mansion 11."
Pupir mata sopir itu berkerut saat tujuan itu disebutkan. Dia berbalik untuk menilai penampilan Berlian. Matanya bersinar karena sedikit iri. San Mansion!
Di situlah orang kaya tinggal.
Berlian sudah dalam keadaan setengah sadar untuk bisa menyadari kilatan mata sopir taksi itu. Setelah menyebutkan tujuannya, Berlian bersandar ke kursi dan memejamkan matanya. Sopir taksi yakin bahwa Berlian sedang mabuk karena melihat kondisinya.
Sopir itu memulai percakapan dengan senyuman. "Apakah Anda terlalu banyak minum? Saat Anda sendirian di luar, Anda kan seorang gadis, thu sendirilah. Bagaimana jika Anda bertemu dengan orang jahat?"
Berlian dengan mata terpejam bersandar di jok belakang tanpa bicara sepatah kata pun. Sesaat kemudian, ponselnya berdering. Itu pasti dari Rayn. "Berlian, bagaimana keadaanmu? Sanggupkah kamu bertahan?"