Happy reading
"Kak Nesa, apa menurutmu kakakku masih memiliki perasaan pada wanita itu? Kakakku tidak menunjukan respon meskipun Berlian mencacinya!"
Ekpresi Nesa tercegang. Kemudian dia memaksakan senyumnya. "Tuan Wilson dan Nona Zein berpacaran lama. Itu wajar, jika masih ada perasaan di antara mereka."
Jessica terbelalak karena terkejut. "Kak Nesa, begitu menurutmu? Jangan bilang, mereka mau berbaikan?"
Ada kilatan kesedihan di mata Nesa sesaat sebelum dia tersenyum. "Tidak."
"Kenapa?"
"Karena… Sebaiknya kamu bertanya pada Maria Zein! Dia pasti lebih tahu." Enggan melanjutkan percakapan, Nesa berbalik untuk masuk ke ruangan. Jessica menghentakan kakinya karena marah pada Nesa dan Nicolas yang menyembunyikan kebenaran darinya.
Saat itu, seorang pelayan mendekat dari sisi yang berlawanan. Jessica mendengus, tetapi kemunculan pelayan itu memberinya sebuah ide. Dia tersenyum jahat, dia menghampirinya untuk menghentikan pelayan itu memasuki ruangan di seberang.