Happy reading
Nyanyian dan tarian terus berlangsung di ruang pesta. Keluarga Zein merasa gelisah, saat melihat Berlian yang belum kunjung tiba.Nyonya zoey meminta seseorang untuk bertanya tentang Berlian pada keluarga Zein tetapi jawabannya tetap sama.
Sudah lebih dari 1 jam, Berlian belum juga datang. Nyonya Zoey kehilangan kesabarannya sehingga dia hendak beranjak pergi tetapi dia mendengar suara berisik di pintu masuk.
Semua orang menoleh ke pintu masuk dengan rasa ingin tahu. Mereka menahan nafas, karena terkejut ketika mereka melihat sumber keributan itu.
"Ya Tuhan! Siapa itu? Dia sangat cantik!"
Berlian memakai gaun berwarna silver dengan mutiara yang menyebar di bagian dadanya. Keanggunannya jelas terpancar dari auranya. Postur tubuhnya yang ramping dan tinggi menambah pesonanya. Bahkan, wajahnya yang halus, terlihat menakjubkan di balik riasan tipis, dengan rambut cokelat panjang yang agak ikal tergerai di atas bahunya, berayun lembut saat dia berjalan.
Dia berjalan ke aula dan berdiri diam tidak jauh dari pintu, tatapan dinginnya melihat ke arah para tamu di aula, semua memancarkan aura dingin yang membuat mereka menjauhinya.
Tapi wajahnya begitu cantik sehingga seolah-olah akan rugi jika seseorang melewatkan pandangannya, meskipun mereka ketakutan dan enggan untuk berpaling, berharap untuk melihatnya beberapa menit lagi.
Seseorang mulai berbisik, "Siapa dia? Dia cantik sekali!"
"Aku tidak mengenalnya, kurasa dia adalah tamu yang diundang oleh keluarga Zein."
Ketika Berlian Zein meninggalkan keluarga Zein 4 tahun lalu, dia masih berusia 18 tahun, wajahnya masih imut saat itu dan dia menghabiskan sebagian waktunya untuk belajar sehingga sedikit orang melihatnya.
Setelah sekian lama sekarang dia muncul kembali, sepertinya tidak ada yang mengenalinya. Namun, meskipun tidak ada yang mengenalinya, Maria bisa mengenalinya.
Maria dikelilingi oleh sekelompok orang, dan ketika dia melihat Berlian memasuki aula. Dia juga tercegang.
Apa itu Berlian Zein?
Dalam kesannya, Berlian selalu berpenampilan sederhana sehingga membosankan dan tentu saja dia terlihat tidak menarik. Namun pada saat ini, Berlian berubah menakjubkan. Dia bahkan lebih cantik dari bidadari.
Maria mengepalkan tinjunya karena kesal. Gadis-gadis di sekitarnya bertanya dengan rasa ingin tahu, "Maria, siapa dia? Dia sangat cantik. Apakah dia salah satu tamumu?"
"Mungkinkah dia seorang selebritis?"
"Kurasa tidak, jika dia seorang selebiris. Tentu saja dengan wajanya itu, dia akan sangat terkenal dan kita akan mengenalinya."
Suara yang terdengar di telinga Maria seperti bulu landak yang menusuk jantung. Dia mengertakkan gigi dan menarik nafasnya dalam-dalam.
"Dia Berlian Zein, kakakku. Apa kalian tidak mengenalinya?"
"Hah?"
"Bagaimana mungkin dia?"
Orang-orang di sekitarnya tampak terkejut.
Maria tersenyum lembut, "Pantas saja kalian tidak mengenalinya, penampilan kakakku sudah berubah sejak 4 tahun yang lalu. Sebenarnya, jika ini pertama kalinya aku melihatnya, aku juga tidak percaya itu dia!"
Orang-orang mulai menyadari perkataan dari Maria.
"Maksudmu, dia melakukan operasi plastik?"
"Tidak heran, jika dia menjadi lebih cantik dari sebelumnya. Ternyata karena itu."
Peristiwa 4 tahun yang lalu membuat orang-orang berasumsi jika Berlian telah mencuri rancangan Maria, padahal justru Maria yang pandai memutar balikan fakta. Itu adalah karya dari Berlian yang dicuri oleh Maria dengan dukungan ayahnya.
"Ku rasa dia takut orang mengenalinya, makanya dia mengubah tampilannya!"
"Pfft - kamu benar sekali."
Maria pura-pura menunjukkan rasa malu.
"Jangan katakan seperti itu tentang kakakku. Itu bukan salahnya." Maria pura-pura membela Berlian.
"Ya, kamu terlalu baik padanya, jika dia tidak mencuri karyamu, tentu saja kamu tidak akan kehilangan tempat di Royal Academy Young Arts?"
"Itu benar, dia sangat pintar. Dia sengaja pergi ke luar negeri untuk menghindari masalah itu. Sedangkan kau harus menanggung kesedihanmu. Kurasa dia kembali untuk menganggumu, Maria! Kau harus waspada!"
Sekelompok orang bergosip tentang Berlian. Maria mencoba untuk menarik simpati mereka dengan berpura-pura baik dan membela Berlian tetapi seringai sukses melintas di matanya.
Di sisi lain, Berlian menghampiri Sandra Zein.
"Kenapa kamu datang terlambat?"
Kiano mengerutkan keningnya karena merasa tidak senang. Berlian menatapnya dengan dingin dan berkata dengan suara dingin, "Aku sudah menghargai Anda dengan datang ke sini, Tuan Zein."
"Kamu!"
Kiano sangat marah dengan sikapnya yang angkuh. Dia membentak sambil memandangi gaun Berliannya. "Ini ulang tahun Maria, mengapa kau berpakaian seperti ini? Siapa yang ingin kau goda?"
Berlian menatapnya dengankaget. Meskipun dia tahu, ayahnya tidak menyayanginya tetapi dia tidak menyangka jika ayahnya telah berkata kasar padanya. Sekarang setelah mendengar kata-kata itu, apakah pantas itu keluar dari mulut seorang ayah
Ekspresi Berlian berubah sangat dingin. "Apa yang aku pakai, bukan urusanmu!"
"Kamu!"
"Cukup!"
Sandra Zein tiba-tiba menyela pembicaraan mereka. Dia memanggil seorang pelayan dan memintanya untuk membawakan segelas anggur untuk Berlian. Lalu berkata dengan suara pelan, "Kita ini keluarga. Berhenti bertengkar di depan umum!"
Kiano Zein enggan tetapi Sandra Zein melototinya. Kiano Zein kembali menyimpan kata-katanya dengan kesal. Kata-kata lainnya kemudian tertelan tanpa sadar.
Berlian mendengus. Pelayan menyajikan segelas anggur dengan aroma yang menyengat. Sandra Zein memandangi Berlian dan pandangannya berhenti gelas anggur di tangan Berlian. Ekspresinya santai. "Nenek angkatmu ada di sini. Kamu pasti tahu apa yang harus kamu ceritakan tentang Tuan Muda Wilson dan dirimu!"
"Apa yang kamu ingin aku katakan?"
"Katakanlah kau dan Nicolas Wilson putus sejak lama karena kalian tidak cocok. Semua ini tidak ada hubungannya dengan Maria."
Berlian tersenyum dingin dan menyetujuinya, "Oke."
Sandra Zein mengangguk dengan puas dan tiba-tiba dia mengangkat gelasnya dan mendentingkannya di gelas Berlian.
"Kamu telah menderita selama bertahun-tahun tetapi jangan khawatir. Aku akan mengingat jasamu. Aku akan memberimu kompensasi di masa depan."
Berlian mengangkat alis karena terkejut dengan sikap Sandra Zein.
Tapi dia tidak memikirkannya, hanya berpikir bahwa ini trik Sandra Zein untuk meluluhkan hatinya. Berlian merasa haus, lalu dia mengangkat cangkirnya dan menyesapnya.
Setelah minum, Sandra Zein mengajaknya bertemu dengan Nyonya Zoey.
Nyonya Zoey sudah melihat Berlian dari tadi. Alasan dia menghadiri pesta ini karena untuk bertemu dengan Berlian. Setelah 4 tahun tidak bertemu, dia menyadari jika Berlian telah tumbuh menjadi putri yang sangat cantik. Auranya yang tenang dan cantik itu persis seperti Ibunya, seolah Ibunya kembali telah terlahir kembali.
Nyonya Zoey menjadi bersemangat sehingga dia berinisiatif untuk menghampiri Berlian lebih awal. "Berlian! Ini benar-benar kamu!"
Berlian melihatnya dengan perasaan senang. Mereka langsung berpelukan, "Nenek."
"Kapan kamu kembali, Nak? Mengapa kamu tidak memberitahu Nenek?"
Berlian menjadi terharu saat Nyonya Zoey bertanya tentangnya. Dia berkata dengan tersenyum,
"Nenek, aku minta maaf karena tidak memberitahumu. Apa kabarmu?"
"Aku baik-baik saja."
Nyonya Zoey merasakan kesedihan dan trauma Berlian tentang peristiwa yang terjadi 4 tahun yang lalu. Dia mencoba untuk menghiburnya, "Nak, semuanya sudah berlalu, senang kau bisa kembali."
Bersambung