"Apa kau benar-benar gila?" tanya Analbie dengan mengerutkan keningnya dalam, tak habis pikir dengan pola pikir pria berdarah Canada ini.
"Gila kenapa? Justru ide ini lebih mudah digunakan dan cepat selesai," sela Oiren masih santai dengan kedua tangan bersedekap dada. Menatap intens pada Analbie yang menggelengkan kepala masih tak mau menyetujui ide yang ia katakan.
"Terserah kau saja, asal jika tuan marah jangan katakan jika aku mengikuti perintahmu."
Oiren memutar bola matanya setelah melihat Analbie yang perlahan pergi meninggalkan dirinya di ruangan pribadi Oiren. Astaga ... pria Asia itu menakutinya? Yang benar saja. Bahkan jika dirinya menggunakan ide lebih gila lagi, tuannya akan baik-baik saja asal tugasnya selesai. Lalu, apa yang terjadi dengan pria itu hingga bersikeras tak mau menerima idenya? Atau ... apa yang ia sembunyikan hingga bertingkah seperti itu?