"Seharusnya kau membunuhku," ucap Farez lirih dan mengalihkan tatapan pada lantai kosong di bawah kakinya. Ia tak mau menatap iris elang yang tak acuh padanya itu, ia menekan hatinya karena merasa seharusnya dirinya tidak perlu bertemu dengan pria dingin yang membopongnya kini. Bertemu tanpa tahu ada hubungan apa diantara mereka, ternyata lebih menyakitkan karena merasa bodoh dengan segala tingkah dan hanya bisa berharap pria itu akan tahu siapa dirinya sebenarnya.
Harley menatap penuh ke arah Farez yang menundukkan pandangan, ia tersenyum simpul dan semakin mengeratkan tubuhnya membopong tubuh lemah Farez. "Itu akan ku lakukan jika kita kembali bertarung dengan segala kebencian karena sebuah penghianatan, bukan tes seperti sebelumnya."
Farez terdiam dan mengangguk mengerti, ia tetap menatap lantai di bawah kaki tanpa berniat melihat ke arah Harley yang mengeratkan tubuh untuk membopongnya. Ia hanya terus terdian sampai suara lift kembali terdengar.