Gak mungkin.... gak!" Teriak Bryan dengan pilu.
Sasyanya.. Bryan beranjak bangun, namun matanya tertuju pada kondisi Fredrik yang lemah.
"Aku gak mungkin ninggalin anak aku disini sendirian." Bryan akhirnya menggendong Fredrik.
Sepanjang bibir pantai, Bryan berjalan dengan terseok. Matanya selalu menatap kearah lautan, berharap ia menemukan istrinya yang tenggelam.
"B-bos.."
Langkah Bryan terhenti ketika mendengar suara seseorang yang dikenalnya.
Farrel!
Bryan cepat-cepat membantu asistennya. Tubuh Farrel terlihat nahas, karena pria berdarah China itu tertindih oleh bangkai pesawat. Meski hanya kepingan. Tetap saja membuat Farrel tidak bisa keluar dari Sana.
"Farrel, syukurlah kau selamat." Ucap Bryan penuh rasa syukur. Farrel menganggukan kepalanya.
"Terimakasih bos." Ujarnya tulus.
"A-ayah.." panggil Fredrik lemah.
Bryan tersenyum getir, ia mengusap kepala Fredrik. "Ayah disini nak, ayah selalu bersama mu." Bisik Bryan menenangkan.