Rabyon kembali memeluk kaki Neyan. "Yang Mulia, aku mohon. Jika memang Anda harus pergi malam ini juga, bawalah aku serta dalam perjalananmu itu. Aku akan melindungimu dan menjagamu. Jika perlu, aku akan meminta tolong para prajurit untuk menemanimu."
"Rabyon …."
"Putri Neyan tidak boleh pergi sendirian!" ucap Rabyon tegas.
Muv menghela napas dan kemudian mendekati Neyan dan Rabyon yang masih tersungkur di lantai. "Maafkan aku, Yang Mulia. Jika Anda membawa prajurit, maka terpaksa aku tidak bisa mengantarkanmu ke sana," kata Muv.
"Yang Mulia! Jangan dengarkan ahli ramuan itu!" teriak Rabyon. "Aku mohon! Sebaiknya Anda tidak pergi ke mana-mana."
Neyan merasa pikirannya terbagi-bagi. Ia harus memutuskan antara mengikuti kata hatinya atau akal sehatnya.
"Putri Neyan harus bersabar," bujuk Rabyon. "Siapa tahu jika Pangeran Baron akan pulang besok. Semuanya akan baik-baik saja."