Kini, tak ada alasan bagi Majer untuk melanjutkan hidupnya. Ia pun berdiri dan melompat ke dasar jurang.
Jurang itu begitu dalam hingga Majer pikir butuh waktu yang lama untuk ia mencapai dasarnya. Ia pun membuka matanya dan mungkin saja ia akan melihat kegelapan dan kesunyian.
Semakin lama udara pun semakin dingin. Samar-samar, ia melihat sesuatu yang berwarna abu-abu, lalu tubuhnya menghantam tumpukan abu-abu itu. Ternyata itu adalah salju.
Majer tidak menyangka jika ia mendarat di atas salju yang empuk hingga tubuhnya menancap di salju itu. Butuh waktu yang lama untuk ia sanggup berdiri.
Apakah kematiannya akan menjadi seperti ini? Mati di tengah-tengah tumpukan salju?
Mungkin hal itu yang terjadi pada Loma, pikir Majer. Bisa jadi Loma mati kedinginan dan kelaparan.
Sehangat apa pun udara di atas sana, tetap saja tidak sampai menembus dasar jurang. Bahkan es salju ini pun tidak mencair sama sekali.