Majer terengah-engah sambil mengedarkan pandangannya ke sekitarnya. Tali telah terlepas dari tubuhnya. Tatapan mata Majer begitu tajam dan berapi-api seolah siap membunuh siapa saja yang ada di hadapannya.
Lalu Majer melihat Raymond dan Muv. Ia menggeram dan kemudian berteriak sambil berlari ke arah mereka.
Di tangannya muncul sebuah pedang panjang. Majer menyabet pedang itu ke arah Raymond, tapi pria itu langsung berkelit.
"Kamu telah menyerangku!" seru Majer murka.
Ia meninju pipi Raymond dengan sebelah tangannya yang bebas dan kemudian menendangnya hingga pria itu terjengkang.
"Kamu bahkan berani sekali mengikatku seperti seorang tahanan!"
Majer mukul pelipis Raymond beberapa kali dan kemudian meninjunya lagi di wajahnya hingga hidung Raymond berdarah.
Majer menindih perut Raymond dengan lututnya dan hendak menghunuskan pedangnya tepat di jantungnya.
"Bunuh saja aku!" teriak Raymond. "Sejak awal, kamu memang tidak pernah menganggapku sebagai seseorang."
