"Kenapa kamu diam saja, Ray? Ayo di mana semangatmu? Tidakkah kamu ingin melihat para naga? Ayo kita pergi ke Inamba Land. Tenang saja, meski ada peta yang hilang sebagian, kita bisa mencari tahu sendiri setelah menjalaninya."
"Tidak, Muv. Ada satu informasi yang harus kamu ketahui," ujar Raymond. "Victoria bilang, dia memiliki peta versi lengkapnya dan peta itu dilukis di langit-langit rumah Baron."
"Ssshhh!" desis Muv. "Tutup mulutmu! Ayo kita ke istanaku! Aku tidak ingin ada orang lain yang mendengar percakapan ini!"
Muv mengeluarkan pesawat layangannya yang kemudian membesar di hadapan mereka. Tanpa ragu, Raymond pun masuk ke dalam pesawat itu.
Selama di perjalanan, Muv diam saja. Raymond pun tidak banyak bicara. Lagi pula, ia tidak punya tenaga untuk bicara. Perutnya lapar sekali dan kepalanya pusing berdenyut-denyut.
Setibanya di istana Muv, ia mengajak Raymond untuk masuk ke ruangannya. Para pelayan telah menyiapkan makanan di meja.