"Tunggu sebentar! Animagus?!"
"Ya, Majer. Dia bisa berubah menjadi panther, beruang, ikan, dan kuda."
Kaliya tampak berapi-api menceritakan segalanya pada Majer. Tak sedikit pun Majer menemukan kebohongan di matanya.
"Raymond adalah manusia biasa," ujar Majer sambil menyipitkan matanya. "Dia tidak mungkin memiliki kekuatan untuk berubah menjadi animagus. Aku yakin sekali akan hal itu."
"Aku serius, Majer!" seru Kaliya dengan mata membelalak. "Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri saat ia dia berubah menjadi panther. Lalu dia pun bisa berubah menjadi beruang yang sangat besar."
"Dia jadi seperti Baron …."
"Beberapa kali dia mengatakan tentang Baron yang bisa berubah menjadi naga. Lalu dia pun ingin menjadi hebat seperti Baron. Hal itulah yang membuat Raymond menjadi sangat sombong. Dia bahkan tega menghinaku. Mengataiku jika aku adalah seorang budak."
Kaliya kembali menangis tersedu-sedu. Majer mengusap-usap punggung Kaliya.
"Sabar ya, Kaliya. Jangan menangis lagi."