Raymond menginjak lebah itu dan menggigit bagian sengatnya hingga terlepas dari tubuhnya. Lebah itu pun melengkungkan tubuhnya dan kemudian mati.
Setelah itu, Raymond menyundul Kaliya agar wanita itu naik ke punggungnya. Kaliya pun naik sambil memegang tongkat bola lampu di tangannya.
Raymond membawa Kaliya pergi menjauh dari sana. Ia khawatir jika ada lebah raksasa lainnya yang akan menyerang mereka karena biasanya lebah hidup berkoloni.
Larinya cukup kuat hingga mereka pun berhenti di sebuah sungai kecil yang airnya tampak jernih. Raymond membersihkan mulut dan tubuhnya di sungai itu, masih dalam wujud panther.
Ia pun meminum air sungai itu dengan puas dan naik ke permukaan. Raymond mengibaskan bulunya hingga kering, lalu ia pun berubah menjadi manusia.
"Sebaiknya kita bermalam di sini. Perjalanan menuju ke puncak tebing masih jauh," ujar Raymond.
Kaliya masih menatapnya dengan mata yang melebar seolah terkesima melihat penampilannya.
"Ada apa?" tanya Raymond.