Sudah selama berminggu-minggu Neyan hidup dalam tekanan dan siksaan. Ia ingin mati, tapi usahanya selalu saja gagal karena Vuit menolongnya di saat yang tepat.
Berkali-kali, ia mencoba menghancurkan pintu penjara dengan sayapnya, tapi ia tidak pernah berhasil melakukannya. Vuit selalu mengeceknya selama setengah jam sekali.
Keadaan banyak berubah sekarang setelah Vuit merengek-rengek, memohon pada Jagro untuk memberikan Neyan makanan yang sesuai dengan seleranya. Ia melakukan semua itu agar Neyan mau makan.
Neyan selalu saja menolak makanan yang mereka berikan, tapi setelah makanannya jadi lebih baik, Neyan baru makan dengan lahap. Ia bersedih karena ia harus mengalami kehidupan seperti ini.
Demi para dewa, ia adalah seorang putri. Neyan membatin. Jagro masih terus memaksanya untuk menghasilkan bubuk ajaib animagus. Ia tahu, jika Jagro menggunakan bubuk ajaib itu bukan untuk memperbaiki tanah Gargo Land yang tandus, tapi untuk kepentingannya sendiri.