Orang Gargo Land itu mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. Tiba-tiba, Kahori berlari dan memeluk Raymond dengan erat. Pedang itu berhasil menembus punggung Kahori hingga ke dadanya.
Kahori tercekat menahan sakit. Matanya melebar sementara mulutnya mengeluarkan darah.
Raymond membelalakkan matanya. "Kahori!" teriaknya. "TIDAAKK! KAHORI!" Ia memegang bahu Kahori dan menatap wajah Kahori yang kesakitan.
Wanita itu menutup setengah matanya dan berkata, "Ray … Aku sangat mencintaimu …."
Setelah mengatakan itu, Kahori pun menutup matanya.
Raymond menjerit keras. "KAHORI! Aku mohon! Kahori! Bertahanlah!"
Ia pun tak kuasa menahan tangisannya. Ia menatap wajah Kahori yang biru pucat dan sudah tak bernyawa itu. Segala kenangan yang terjadi di antara mereka membuat Raymond merasa sedih dan terluka.
Sejak pertama kali ia bertemu dengan Kahori, ia tahu bahwa wanita itu memiliki perasaan yang spesial padanya. Raymond tidak ingin kehilangan wanita itu.