Matahari tampak bersinar cerah. Ruga bisa melihat beberapa ekor burung terbang melintasi langit. Ia melihatnya melalui atap istana. Para dayang mengucapkan sebuah mantra sehingga mereka bisa melihat ke luar.
Wajah Inayba tampak begitu cantik dan menawan. Ruga membelai pipinya dengan lembut, tapi seperti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Ia menautkan alisnya.
"Siapa yang telah membuangmu ke dunia manusia? Apa ini semua perbuatan Valo?" tanya Inayba.
"Selir Sunuli yang melakukannya. Ia menyuruh anak buahnya untuk membunuhku."
"Selir Sunuli?!" seru Inayba. "Aku sudah menduganya sejak awal! Ia adalah wanita yang sangat kejam. Syukurlah karena sekarang ia sudah meninggal. Jadi, Selir Sunuli sengaja mencelakakanmu agar Valo naik tahta untuk menjadi raja."
Inayba menganggukkan kepalanya dengan emosi yang menggebu-gebu di dadanya. Ruga hanya bisa tersenyum.
Ia mengangkat dagu Inayba. "Meski semua itu harus terjadi, yang penting sekarang aku sudah bisa bertemu denganmu."