"Aku sempat berpikir jika kamu ingin sekali pulang ke dunia manusia, kamu bisa menggunakan kompas ajaib milik ayahmu," ucap Kahori.
Mata Victoria seketika melebar saat mendengar perkataan Kahori. Ya, ia bisa menggunakan kompas ajaib milik ayahnya dan pergi dari sini.
Namun, ia harus mencari tahu keberadaan kompas itu. Ia bahkan tidak tahu bagaimana cara menggunakannya.
Mereka semua berjalan menuju ke depan sebuah rumah dengan pekarangan yang sangat indah. Berbagai macam bunga warna-warni begitu lebat menghiasi tempat itu.
Seseorang keluar dari pintu rumah itu dan tersenyum lebar. Wajahnya tampak masih muda dan sangat tampan. Rambutnya berwarna putih sebahu. Badannya tinggi dan ramping. Ia mengenakan tunik putih yang membuatnya tampak seperti pendeta.
"Selamat datang, Kufara. Aku senang sekali bisa bertemu denganmu," sapa pria itu.