Ratu Inayba sedang berendam di bathup ditemani oleh para dayang-dayang. Mereka memberikan ramuan ajaib untuk menghasilkan busa-busa sabun yang banyak.
Para dayang merapalkan mantra sehingga bathup mengeluarkan buih-buih yang dapat memijat punggung dan seluruh tubuh sang ratu. Perasaannya masih campur aduk memikirkan tentang putrinya, Neyan.
Selama ini, Ratu Inayba tidak pernah jauh-jauh dari putrinya. Ia mengkhawatirkan putrinya hingga kepalanya menjadi pusing.
"Yang Mulia, kamu harus membebaskan pikiranmu," ucap sang dayang yang bernama Murje. Ia sedang mengusap-usap tangan sang ratu dengan kain yang halus. "Aku mohon, Yang Mulia, jangan memikirkan Putri Neyan terus menerus. Kita harus mempercayakan Jendral Loma karena dia pasti berhasil menyelamatkan Putri Neyan."
"Apa kamu tahu di mana Loma berada, Murje?" tanya sang ratu sambil menatap Murje dengan tajam.
Murje langsung menunduk. "A-aku … aku tidak tahu, Yang Mulia."