"Vic, makanlah. Kamu bisa lemas kalau tidak makan," kata Baron sambil mengusap punggungnya.
"Aku tidak pernah makan daging celeng sebelumnya." Victoria mengedikkan bahunya.
"Cobalah. Siapa tahu kamu menyukainya." Baron mengangguk sambil menyodorkan lagi daging celeng itu.
"Baiklah, aku akan mencobanya sedikit."
Akhirnya, Victoria mau mencoba memakan daging celeng itu sambil menutup matanya. Lalu ia membuka matanya dan mengangguk.
"Hmmm, rasanya lumayan enak." Victoria pun tersenyum dan menggigit lagi dagingnya.
"Aku senang kamu menyukainya." Baron ikut tersenyum sambil mengangguk.
Mereka semua makan dengan lahap. Pleka bahkan menambah dagingnya sampai dua kali. Sama halnya dengan Raymond yang makan dengan sangat banyak. Baron jadi berpikir, apa yang akan mereka makan nanti malam.
Tiba-tiba, matahari berubah menjadi gelap. Namun, kegelapan itu terlalu kentara. Raymond mendongak ke atas, dan seketika wajahnya terlihat ketakutan. Ia menjatuhkan tulang celeng itu ke tanah.