Victoria meremas tangan Baron dan berkata di kupingnya dengan suara rendah, "Ron, aku malu sekali."
Baron tersenyum. "Tidak usah malu. Sagoti adalah temanku yang baik."
"Semua orang menertawakanku."
"Tidak apa-apa. Aku tidak menertawakanmu."
Sagoti bergerak cepat untuk mencari jejak di rumah itu dan kemudian ia keluar dari pintu dan mengendus hingga ke jalan. Ia menyalak dua kali dan kemudian ia kembali berubah menjadi manusia.
"Loma, aku menemukan jejak Putri Neyan!" seru Sagoti. "Ia pasti terbang tepat dari sini."
"Oke. Semuanya bersiap. Kita akan mengejar Putri Neyan," kata Loma.
Baron mendekati Victoria. "Vic, aku pikir sekarang adalah saatnya kita berpisah. Kamu sebaiknya diam saja di rumahmu. Terlalu berbahaya jika kamu ikut denganku."
Victoria membayangkan rumah dan kasurnya yang nyaman. Ia akan bertemu dengan ibunya dan memakan masakan ibunya yang tidak enak setiap hari. Lalu ia pun harus bekerja di café.
