Pukul lima sore, Pak Rafli dan Pak Rasyid sudah tiba di perkebunan. Seperti biasa mereka datang untuk mengambil hasil panen dari perkebunan itu.
"Baru datang, Pak?" tanya Angga menghampiri kedua pria paruh baya itu.
"Iya, Ga." Pak Rafli memandangi lengan dan pundak Angga yang masih terbalut perban putih. Dengan penuh rasa penasaran, Pak Rafli kemudian bertanya kepada Angga terkait lukanya itu, "Itu lengan dan pundak kamu kenapa, Ga?"
Begitu pula dengan Pak Rasyid ia terus mengamati Angga dengan seksama. Angga tersenyum. Lalu, menjawab pertanyaan dari Pak Rafli, "Semalam saya berkelahi dengan perampok, Pak."
Kedua pria paruh baya itu tampak kaget dan saling bertatap-tatapan, "Sungguh kamu, Ga?" tanya Pak Rasyid menatap tajam wajah Angga.
"Iya, Pak. Tuh ... tanya saja sama Heri!" jawab Angga memalingkan wajah ke arah Heri yang baru tiba di saung mes.