Pulang dari kota, Ganjar dan Rara langsung berkunjung ke rumah Mak Ijah. Mereka hendak memberikan santunan berupa uang dan beberapa jenis sembako yang dikemas dalam satu paket komplit yang diberikan langsung kepada Mak Ijah yang merupakan seorang janda paruh baya yang hidup hanya sebatang kara di rumah yang berukuran kecil di samping pagar perkebunan milik Ganjar.
"Ganjar harap ini bisa bermanfaat untuk Emak," kata Ganjar menyerahkan paket sembako dan uang dalam amplop putih kepada wanita paruh baya itu.
Mak Ijah tampak terharu dengan apa yang diberikan oleh Ganjar dan Rara sore itu, bola matanya berkaca-kaca menahan isak karena terharu dengan kebaikan Ganjar dan juga istrinya. "Terima kasih ya, Nak. Kalian selama ini sudah baik dan banyak membantu Emak," kata Mak Ijah, tampak bulir bening mengalir membasahi pipi dan mengalir di antara kerutan yang menghias wajahnya itu.