Setelah melihat keadaan rumah tersebut, akhirnya Topan pun sangat menyukainya. Setelah sepakat dengan sang Istri, Topan langsung menyatakan siap dan berminat untuk membeli rumah itu, "Kamu mau jual berapa rumah itu, Jar?" tanya Topan menatap penuh rasa penasaran.
"Nanti dulu. Aku telpon Ibuku dulu!" jawab Ganjar bergegas menelpon Bu Ratna dan memintanya untuk segera datang. Namun, Bu Ratna berhalangan datang karena sedang sibuk-sibuknya menyiapkan makan sore untuk para pekerja yang sedang membangun pagar tembok di kediamannya, dan ia menyerahkan sepenuhnya tentang penjualan rumah tersebut kepada Ganjar.
"Bagaimana, Jar. Ibu kamu setuju kan?" tanya Topan menatap wajah sahabatnya.
Ganjar tersenyum dan mengacungkan jempol ke arah Topan, "Alhamdulillah," ucap Topan tampak bahagia.
"Tapi jangan dihutang yah!" kata Ganjar bergurau.