"Enak lah, mandi air anget. Bikin nyaman dan tenang disaat kedinginan," balasnya.
Aku sodorkan piringnya dan dia menerima dengan senyuman.
"Terima kasih Sayang. Aku rasa Mbak Prapti akan kualahan kalau harus kesana kemari menyiapkan sarapan kita, apalagi aku yakin kamu tidak mau berhenti kerja, jadi aku mau carikan teman untuk membantumu memasak dan beberes rumah sebesar ini, aku gak mau kamu kecapekan dan bingung membagi waktu," ucapnya.
"Iya, Mas. Jangan suruh aku berhenti kerja. Aku suka kerja disana. Iya sih. Rumah ini terlalu besar kalau aku bersih-bersih sendirian?" balasku.
"Kamu butuh berapa teman?" tanya Mas Royan.
"Satu saja cukup, Mas. Kalau kebanyakan aku takut jadi pemalas. Aku takut terlalu dimanjain kamu tidak membuat aku semakin baik. Aku bisa bekerja sama dengan dia." Aku masih asyik menghabiskan makananku dan dia juga melahap nasi itu juga.