Uli berjalan menuju kolam ikan yang masih satu halaman dengan rumahnya. Tentu saja itu adalah miliki keluarga mereka.
Ada tiga buah kolam dengan jenis ikan yang berbeda. Ada ikan emas, ikan nila dan ikan lele. Semua ikan-ikan itu terlahir dari bibit unggul.
Sepanjang jalan wanita yang sedang memegang tanggok itu terlihat bersungut-sungut. Dia kesal setengah mati karena disuruh menanggok ikan.
*flashback on*
"Mak, aku ini seorang wanita dan sudah menjadi istri. Mana pantas aku menanggok ikan di kolam sana."
"Alah dulu juga waktu kecil kamu sering melakukannya. Jangankan menanggok ikan kamu bahkan memancing dan mandi di sungai. Lebih parahnya lagi kamu memanjat pohon tidak hanya pohon pagar rumah warga. Tembok pembatas antar desa. Semua itu pernah kamu lalui."
Mamak membuka kenangan masa kecil Uli. Putri satu-satunya keluarga Namaranggi. Hanya bermain dengan Luhut, Monang, Naina dan juga Keleng. Sebelum Keleng berhibernasi karena harus menutupi perasaannya pada Uli.
