"Aku mendengarnya, Uli." Arya berkata ketus.
Telinganya masih sangat berfungsi dengan baik sehingga dia mampu mendengar gerutuan istrinya itu. Meski terdengar cukup pelan tapi masih terdengar jelas oleh Arya.
"Kamu tahu tidak? Kamu adalah pria teraneh yang pernah aku temui."
Uli berkata sambil memcingkan matanya. Dia berdiri tepat dihadapan suaminya. Kelakuan Arya saat ini sudah seperti seorang suami yang menangkap basah istrinya sedang selingkuh.
Arya yang syok akibat Uli berdiri dari duduknya tiba-tiba saja terdiam. Jika beberapa menit lalu saat Abang kurir itu belum datang dialah yang mendominasi keadaan tapi kali ini sepertinya posisi mereka akan berbalik.
"Kenapa diam?" tanya Uli lagi saat tidak mendapat respon dari Arya.
"Kenapa kamu berdiri? Duduk saja disitu. Kita bicara baik-baik," kata Arya pada Uli menunjuk tempat tidur agar istrinya kembali duduk disana.
"Aku tidak akan duduk sebelum kita bicara serius soal masalah kita," kata Uli lantang.