Hii..
Happy Reading!
****
Hap!
Tangan Rindu yang terbalut jam mahal di cekal, dia menoleh kembali guna mencari tahu alasan dibalik tangannya yang di sentuh sembarang pria. "Lepas yah," pinta Rindu tersenyum manis.
Gelengan dari pria jamet itu membuat Rindu muak, senyummya luntur dan digatikan tatapan risih. "Yaudah.."
BUAGH!
"Kuhak!" tubuh pria itu terbanting ke tanah dengan keras, tentu saja pelaku nya Rindu.
Jangan mengira dirinya lemah hanya karena terlihat tidak berdaya, tubuh kecilnya itu telah di isi kekuatan besar dari sang kakek sehingga tidak serapuh kertas. "Maaf, lu yang maksa gue." ucap Rindu kembali melangkah.
"S-seenggaknya, tolong terima pernyataan cintaku.." lirih pria itu membuat emosi Rindu memuncak.
Pernyataan cinta katanya, dari awal pria itu berbincang dengan Rindu, dia sama sekali tidak merasakan perasaan tulus seperti saat Samudera berbicara dengannya. Tatapan mata pria itu tidak menunjukkan orang yang jatuh cinta.