"Kau harus mati Andra, mati..."
Sebuah bisikan ditelinga Andra membuatnya begitu panik sampai mobil mewah itu pun menabrak bangunan kosong sampai hancur. Kepala Andra terbentuk ke dek mobil sampai mengeluarkan darah, lelaki itu terkapar menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
"To-long..."
Andra meringis kesakitan, dia merogoh-rogoh ponsel yang jatuh ke lantai mobil namun sangat susah untuk digapai. Jalanan terlihat sepi tidak ada satu pun orang atau kendaraan yang melintas. Lelaki ini hanya bisa menahan sakit sembari merangkak keluar meninggalkan mobil, pandangan Andra mulai buram sampai akhirnya dia pun tergeletak di tanah tak sadarkan diri.
Sementara itu Marlyna yang tengah berada dirumah merasakan sesuatu yang begitu mengganjal dihatinya. Entah mengapa pikirannya teringat terus ke Andra, layar ponsel terus dia tatap namun tak ada satu pun pesan atau panggilan yang masuk. Firda yang melihat sahabatnya itu gelisah mencoba menanyakan keadaan Marlyna.