Waktu menunjukan pukul 06.00 pagi di Amerika.
Andra dan Jino baru saja tiba disana setelah melewati perjalanan yang sangat melelahkan, kedua wajah lelaki itu sangat pucat dengan kantong mata yang hitam. Secara bersama-sama mereka keluar dari bandara dan menelpon sang ibu untuk langsung pergi menuju rumah sakit tempat sang ayah dirawat.
"Dia tidak menjawab pesanku?" gumam Andra.
Andra tidak habis pikir jika sang istri tidak membalas pesan darinya, padahal ini sudah hampir 12 jam namun tidak ada satu pun pesan darinya. Marlyna tetap diam karena merasa tidak dihargai sebagai seorang istri dan menantu dari keluarga Davidson, dia bahkan tidak diberikan kesempatan untuk menemui ayahnya yang sedang sakit itu. Dan bodohnya Andra tidak menyadari kemarahan sang istri sedikit pun, dia merasa jika Marlyna akan mengerti ditinggalkan seperti ini.
"Kenapa kak?" tanya Jino yang merasa khawatir melihat ekspresi sang kakak.