Andra melihat sang istri yang merasa tidak nyaman dengan makan malam yang sedang mereka jalani saat ini, dia sangat paham betul karena mungkin hatinya belum penuh memaafkan Jino dan Sarah. Namun walau pun begitu sebagai seorang suami yang baik, Andra harus memberikan contoh yang baik pula untuk sang istri. Gadis itu harus mulai memaafkan kesalahan orang lain dengan tulus, karena walau bagaimanapun mereka adalah satu keluarga.
Lihatlah lelaki brengsek dan wanita murahan ini, bagaimana mungkin mereka masih bisa makan dengan tenang seperti itu?! apa mereka tidak punya rasa bersalah? atau mungkin urat malu mereka sudah putus. Menyebalkan! jika saja Jino bukanlah adik dari suamiku sendiri, mungkin aku bisa saja menjebloskan mereka ke dalam penjara. Benar-benar orang yang tidak pernah tahu di untung! setidaknya mereka meminta maaf kepadaku secara langsung. Bukan seharusnya begitu? dasar Jino sialan! umpat Marlyna dalam hatinya.
