"Kenapa kau marah? bukankah sejak dulu hubungan kita dikantor memang seperti ini? aku tidak melanggar perjanjian kita kok. Bukankah begitu sayang?"
Marlyna menarik nafasnya pelan, padahal maksud dia untuk kembali bekerja lagi adalah untuk menghilangkan penatnya dirumah. Namun jika seperti ini akan sangat merepotkan, apalagi dengan hubungan mereka yang masih belum akur. Gadis ini masih geram dengan hubungan Andra dan wanita bernama Vina itu, yang sampai sekarang belum ada penjelasan yang pasti dari si wanita pelakor. Mungkin jika Marlyna tahu siapa Vina sebenarnya dia akan semakin kaget, kira-kira apa Andra akan memberitahu istrinya?!
"Andra jangan membuatku semakin marah, jadi cepat pergi dan bekerjalah!" bentak Marlyna marah.