Sementara Andra sibuk dikantor, Jino yang saat itu keluar secara diam-diam tanpa kabar tengah asik berkeliling kota sembari membeli seikat bunga untuk melayat makam sang anak yang sudah dikubur beberapa bulan yang lalu. Sudah menjadi kebiasaan Jino sekarang untuk mengunjungi makam itu setiap bulannya, dan terkadang jika tidak sibuk bekerja dia bahkan datang setiap minggu.
Tidak lama diperjalanan, lelaki itu akhirnya sampai ditempat pemakaman khusus keluarganya. Dia berjalan keluar sembari membawa seikat karangan bunga ditangan kanannya, namun sebuah pandangan menarik mengalihkan mata Jino. Terlihat seorang wanita berambut panjang tengah berdiri di depan makam anaknya dengan wajah yang kusut. Penampilan serba hitam dengan dress pendek selutut terlihat tidak begitu asing dimata lelaki itu, jika bukan gadis yang dia kenal siapa lagi?!
"Marlyna?" panggil Jino dengan suara yang hangat.
