"Andra, sebenarnya Marlyna sedang hamil sekarang. Dan oleh karena itu pak Dimas mengusirnya dari rumah." ucap Firda dengan nada gang terbata-bata.
Andra membulatkan matanya. "Apa hamil?!"
Andra benar-benar terkejut dengan ucapan Firda, apalagi selama ini Marlyna tidak pernah mengatakan apapun kepadanya. Dia seolah menutupi kehamilan yang seharusnya lelaki ini ketahui, Andra sangat paham kenapa sekarang pak Dimas begitu marah kepadanya. Mungkin lelaki paruh baya itu berfikir jika Andra meninggalkan putri mereka karena tidak mau bertanggung jawab, padahal pada kenyataannya dia saja tidak tahu jika Marlyna tengah mengandung anaknya.
Semua kisah, Firda ceritakan kepada Andra. Dari mulai Marlyna yang tidak bisa menerima kehamilan itu, bahkan sampai sulitnya menyembunyikan janin yang setiap saat terlihat semakin besar. Mata Andra berkaca-kaca, dia tidak bisa membayangkan betapa sulitnya hidup yang kekasihnya itu lewati beberapa bulan ini. Tanpa ayah dari bayi gang dia kandung.
