"Ini adalah tempat kita bekerja, jadi jangan libatkan hal apa pun termasuk urusan pribadi. Itu bukan hal profesional yang sering Andra lakukan!"
Jino menatap tajam ke arah Marlyna sembari memainkan pulpen yang ada ditangan kanannya. "Yang kau lihat sekarang bukanlah Andra, jadi berhenti membicarakan lelaki itu dihadapanku. Kau paham?!"
Marlyna hanya tersenyum kecil sembari mengambil beberapa berkas yang ada di atas meja sang Boss, Jino sempat menepis lengan mungil itu karena beberapa dokumen lain belum dia cek secara benar.
"Sebelum kau mengambil itu, cek lah satu persatu dokumen itu. Jangan ceroboh ketika bekerja dibawah tanggung jawabku, karena Boss besar yang ada di hadapanmu ini bukanlah Andra si tidak becus itu. Jadi bekerjalah dengan sangat baik" sindir Jino.