"Kau sangat kejam Jino, bahkan lebih kejam dari kakakmu!!"
Bentakan gadis itu membuat Jino semakin tidak bisa menahan emosinya, sebelah tangan kekar itu terangkat ke udara lalu menampar pipi Marlyna beberapa kali. Gadis itu tidak bereaksi sedikit pun, karena dia pernah mendapat perlakuan yang lebih kasar dari pada ini ketika Jino memperkosanya.
Lagi pula semua yang dikatakan gadis ini benar adanya, Jino adalah sosok lelaki yang lebih kejam dan brengsek daripada Andra. Bahkan dia tidak segan untuk melakukan kekerasan pada gadis yang sudah jelas sangat ketakutan itu. Tapi sekarang Marlyna tidak perduli lagi, seberapa jahat pun lelaki ini padanya dia tidak akan membalasnya sekarang. Tapi Marlyna akan selalu mengingat semua perlakuan Jino hingga saatnya tiba dia akan membalas dengan hal yang lebih menyakitkan lagi.